Kamis, 26 April 2012

Sido Mukti, Truntum, Kawung, Parang, Ciptoning

BATIK sudah dikenal sejak zaman Majapahit (sekitar 14 Century) dan yang mencapai puncak ketika Majapahit dibagi menjadi 2 Kingdom, Yogyakarta dan Surakarta (Solo). Batik sebenarnya adalah mulai dari Istana sendiri untuk Raja dan keluarga. Batik dari Surakarta dan Yogyakarta memiliki pola begitu banyak. Pola Setiap bagian memiliki artinya sendiri dan filosofi. Pola Beberapa hanya dapat mengenakan oleh orang-orang tertentu.
Batik Kata itu sendiri berasal dari bahasa Jawa, berarti titik, karena ketika Anda ditarik garis harus mulai dengan titik, banyak titik menjadi garis. (Tapi, ketika orang batiking atau membuat batik Jawa mengucapkannya sebagai mbatik; Orang-orang mengira berasal dari kata 'amba', yang tidak benar, karena amba berarti luas tidak melakukan sesuatu).
1. Sido MuktiBatik Sido Mukti dengan pola yang dikenakan oleh mempelai wanita dan pengantin pria. Sido berarti terus menerus, Mukti berarti makmur dan penuh kebahagiaan. Diharapkan calon pengantin yang mengenakan batik ini akan bahagia dan sejahtera. Pola ini menunjukkan kotak dalam pola diagonal dan di dalam setiap kotak ada 'meru' atau rumah kecil 'Sawat' atau sayap setengah dan kadang-kadang kupu-kupu. Karena itu, ketika mengenakan batik ini keseluruhan pola harus menghadap ke atas.
2. TruntumBatik dengan pola Truntum dikenakan oleh orang tua dari pengantin. Truntum berarti untuk membimbing. Diharapkan orang tua dapat membimbing dan memberikan nasehat bijaksana untuk kedua mempelai untuk melangkah dalam kehidupan pernikahan. Sebenarnya 'truntum' diwakili tunas Jasmine.
3. KawungBatik dengan pola Kawung dikenakan oleh raja dan keluarga. Kawung pola melambangkan keadilan dan kekuasaan.
Pola Kawung Batik memiliki arti yang melambangkan harapan bagi manusia akan selalu ingat asal-usul mereka.Pola ini terdiri dari empat lingkaran difokuskan pada titik berarti seorang Raja yang dibantu oleh pegawai-pegawainya. Sebenarnya 'kawung' atau 'kolang kaling' adalah nama buah Palm yang bahasa Indonesia orang suka makan, bisa jadi campuran dalam minuman 'es teller' atau dapat dijadikan sebagai merah / hijau manis acar.
4. Parang RusakParang berarti senjata (seperti pedang), itu melambangkan kekuasaan dan kekuatan.
Batik dengan pola Parang Rusak dikenakan oleh raja dan keluarga.
5. CiptoningSeseorang yang mengenakan batik dengan pola Ciptoning diharapkan menjadi orang yang bijaksana, ia dapat memberikan saran yang bijaksana dan saran yang tepat dalam hidup.


Sumber           : Banyak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar