BATIK
 sudah dikenal sejak zaman Majapahit (sekitar 14 Century) dan yang 
mencapai puncak ketika Majapahit dibagi menjadi 2 Kingdom, Yogyakarta 
dan Surakarta (Solo). Batik sebenarnya adalah mulai dari Istana sendiri untuk Raja dan keluarga. Batik dari Surakarta dan Yogyakarta memiliki pola begitu banyak. Pola Setiap bagian memiliki artinya sendiri dan filosofi. Pola Beberapa hanya dapat mengenakan oleh orang-orang tertentu.
Batik
 Kata itu sendiri berasal dari bahasa Jawa, berarti titik, karena ketika
 Anda ditarik garis harus mulai dengan titik, banyak titik menjadi 
garis. (Tapi,
 ketika orang batiking atau membuat batik Jawa mengucapkannya sebagai 
mbatik; Orang-orang mengira berasal dari kata 'amba', yang tidak benar, 
karena amba berarti luas tidak melakukan sesuatu).
1. Sido MuktiBatik Sido Mukti dengan pola yang dikenakan oleh mempelai wanita dan pengantin pria. Sido berarti terus menerus, Mukti berarti makmur dan penuh kebahagiaan. Diharapkan calon pengantin yang mengenakan batik ini akan bahagia dan sejahtera. Pola
 ini menunjukkan kotak dalam pola diagonal dan di dalam setiap kotak ada
 'meru' atau rumah kecil 'Sawat' atau sayap setengah dan kadang-kadang 
kupu-kupu. Karena itu, ketika mengenakan batik ini keseluruhan pola harus menghadap ke atas.
2. TruntumBatik dengan pola Truntum dikenakan oleh orang tua dari pengantin. Truntum berarti untuk membimbing. Diharapkan
 orang tua dapat membimbing dan memberikan nasehat bijaksana untuk kedua
 mempelai untuk melangkah dalam kehidupan pernikahan. Sebenarnya 'truntum' diwakili tunas Jasmine.
3. KawungBatik dengan pola Kawung dikenakan oleh raja dan keluarga. Kawung pola melambangkan keadilan dan kekuasaan.
Pola Kawung Batik memiliki arti yang melambangkan harapan bagi manusia akan selalu ingat asal-usul mereka.Pola ini terdiri dari empat lingkaran difokuskan pada titik berarti seorang Raja yang dibantu oleh pegawai-pegawainya. Sebenarnya
 'kawung' atau 'kolang kaling' adalah nama buah Palm yang bahasa 
Indonesia orang suka makan, bisa jadi campuran dalam minuman 'es teller'
 atau dapat dijadikan sebagai merah / hijau manis acar.
4. Parang RusakParang berarti senjata (seperti pedang), itu melambangkan kekuasaan dan kekuatan.
Batik dengan pola Parang Rusak dikenakan oleh raja dan keluarga.
5. CiptoningSeseorang
 yang mengenakan batik dengan pola Ciptoning diharapkan menjadi orang 
yang bijaksana, ia dapat memberikan saran yang bijaksana dan saran yang 
tepat dalam hidup.
Sumber           : Banyak
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar