Rabu, 02 Mei 2012

Zat Pewarna atau Cat Batik

Tidak semua pewarna tekstil dapat digunakan untuk mewarnai batik karena sifat khusus batik. Batik tidak dapat dipanaskan pada saat pewarnaan karena akan melarutkan lilin. Lilin batik tidak kuat terhadap alkali. Sebaliknya, tidak semua pewarna tahan terhadap rebusan air pada saat pengelupasan lilin. Oleh karena sifatnya yang khusus ini maka pewarna batik harus dipilih yang sesuai dengan proses pewarnaan batik yang khas.
Menurut asalnya pewarna batik terdiri dari 2 jenis:
a.  Pewarna dari bahan alami, didapat dari bagian-bagian tumbuhan seperti akar, batang, kayu, kulit, daun dan bunga, atau dari getah buang (Lac Dye) binatang. Contohnya antara lain: daun pohon nila, kulit pohon soga tinggi, kunir, daun teh, blendok trembalo (getah buang kutu Tachardia Iacca yang hidup di pohon kesambi).
b.  Pewarna sintetis/buatan. Merupakan pewarna yang dapat digunakan dalam suhu yang tidak merusak lilin, yang termasuk golongan pewarna tersebut adalah: indigo, indigosol, naptol dan rapid, cat soga, cat basis, cat Indanthreen, cat belerang dan procion dingin (cat kreatif). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar